Selasa, 14 Oktober 2014

APLIKOM 5

                   TANTANGAN EKONOMI YANG DIHADAPI BISNIS DOMESTIK
A. Latar Belakang
Pertumbukan yang cepat dari negar-negara yang ekonominya rusak karena perang dan dulunya terbelakang, diiringi dengan kerja sama dan bantuan ekonomi skala besar, menghasilkan peluang-peluang pemasaran global yang baru. Standar kehidupan yang meningkat, konsumen yang luas, dan pasar industri luar negeri menciptakan peluang-peluang bagi perusahaan-perusahaan amerika untuk memperluas ekspor dan investasi ke seluruh dunia. Selama tahun 1950 an banyak perusahaan AS yang sebelumnya tidak pernah melakukan pemasaran di luar Amerika mulai melakukan ekspor, dan perusahaan-perusahaan yang lain melakukan investasi signifkan dalam pemasaran dan fasilitas produksi di luar negeri.
Pada akhir tahun 1960 an korporasi multinasional AS, menghadapi tantangan-tantangan besar di dua bidang: perlawanan terhadap investasi langsung dan kompetisi yang meningkat dalam pasar ekspor. Investasi besar dari bisnis-bisnis AS di Eropa dan Amerika Latin menambah keprihatinan Negara-negar ini terhadap dominasi multinasional AS yang semakin menngkat. Reaksi di Negara-negara Amerika Latin ditujukan untuk mengambil alih investasi langsung AS, atau untuk memaksa perusahaan-perusahaan menjual saham-saham utama kepada warga Negara. Di Eropa, ketakutan itu terlihat dalam permintaan keras public untuk membatasi investasi asing. Kehawatiran bahwa Ingggris akan menjadi Negara satelit, yang mempunyai kemampuan memproduksi tetapi tidak mempunyai determinasi kebijaksanaan, membuahkan garis pedoman spesifik untuk kerja sama antara perusahaan-perusahaan Inggris dan AS. Jadi melandasi histori yang terjadi di pasar AS dan Eropa maupun negara Amerika latin, dapat dilihat bahwa perbedaan utama antara pasar luar negeri dan domestikterletak pada konteks bagaimana pemasaran dilakukan. Perbedaan dalam hal kultur, hukum, komunikasi dan ekonomi semua ini menyebabkan tantangan dalam memformulasikan strategi pemasaran.

Dalam menghadapi persaingan global yang semakin terbuka, banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti pertumbuhan penduduk, tanggung jawab sosial, keanekaragaman ketenagakerjaan, etika, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dan tanatangan gaya hidup serta kecendrungan-kecendrungannya merupakan tantangan yang saling terkait satu sama lainnya.
Supaya dapat memenangkan persaingan tersebut setiap bangsa dan negara harus mempunyai keunggulan bersaing. Negara-ngara yang memiliki keunggulan bersaing adalah negara-negara yang dapat memberdayakan sumber daya ekonomi dan sumber daya manusia secara nyata. Sumber daya ekonomi dapat diberdayakan apabila sumber daya manusia memiliki keterampilan kreatif dan inovatif.
Alasan perusahaan masuk ke pasar internasional adalah :
        1. Menarik permintaan asing
        2. Pengembangan teknologi
        3. Penggunaan sumberdaya murah,
        4. Diversifikasi internasional, untuk memenuhi permintaan dari berbagai negara terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan maka dilakukan perluasan pasar.
Bisnis global adalah membeli dan menjual barang-barang dan jasa kepada orang-orang dari negara yang berbeda. Defenisi perusahaan global dapat ditandai berdasarkan 3 dimensi berikut :
    1. Struktural : jumlah negara tempat perusahaan tersebut beroperasi dan keanekaragaman kewarganegaraan pemilik dan manajer puncaknya.
    2. Kinerja : meliputi aspek pendapatan, penjualan dan aset. Perusahaan menunjukkan komitmen sumberdaya perusahaan yang diarahkan bagi operasinya diluar negeri dan sejumlah penghargaan atas komitmen tersebut.
    3. Perilaku : karakteristik perilaku manajemen puncak sangat menentukan perkembangan perusahaan dengan skala global. Pola pikir geosentris (menerima persamaan dan perbedaan antara kebijakan domestik dan asing) dan wawasan manajemen yang berskala global akan mendorong perusahaan jadi semakin global.
Faktor-faktor yang mendorong bisnis global meliputi :
    1. Market driver : aspek perilaku konsumen, saluran distribusi dan sifat pemasaran bisnis yang bersangkutan. Perubahan dalam market driver adalah :
      1. Pendapatan perkapita.
      2. Perubahan gaya hidup
      3. Arus wisatawan mancanegara yang semakin meningkat.
      4. Mulainya perilaku organisasi yang seperti pelanggan global.
      5. Pertumbuhan saluran distribusi yang semakin menglobal.
      6. Berkembangnya merek global.
    2. Cost driver : aspek ekonomi dunia bisnis dan perubahan yang terjadi meliputi :
      1. Tekanan untuk mencapai skala ekonomi.
      2. Inovasi teknologi yang smakin cepat.
      3. Kemajuan transportasi.
      4. Munculnya NIC (Newly Industry Countries)
      5. Peningkatan biaya pengembangan terhadap umur produk dipasar
    1. Government driver : tindakan atau kebijakan pemerintah, meliputi :
      1. Pengurangan hambatan tarif.
      2. Pengurangan hambatan non tarif.
      3. Pembentukan blok-blok perdagangan, seperti pasar tunggal Eropa, AFTA.
      4. Berkurangnya peran pemerintah produsen dan pelanggan.
    2. Competitive driver : tindakan pesaing sehubungan dengan perubahan yang terjadi, meliputi :
      1. Tingkat perdagangan dunia yang semakin meningkat.
      2. Semakin banyak negara yang membuka kunci persaingan, munculnya jepang sebagai pemimpin.
      3. Perusahaan yang dimiliki asing semakin meningkat.
      4. Munculnya pesaing baru yang menjadi pesaing global.
      5. Tersebarnya fasilitas produksi di berbagai negara.
      6. Meningkatnya aliansi strategis global.
Bisnis global memberikan dampak yang sangat berarti terhadap perekonomian dunia secara keseluruhan. Dampak yang ditimbulkan oleh bisnis global diantaranya adalah :
  1. Perusahaan asing dapat masuk dengan mudah kesebuah negara dan ikut serta mengendalikan perekonomian negara yang bersangkutan.
  2. Perusahaan lokal (dalam negeri) yang tidak kompetitif akan bangkrut karena ketatnya persaingan.
  3. Konsumen mempunyai banyak pilihan produk yang akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan selanjutnya akan mewujudkan loyalitas pada produk dan perusahaan tertentu.
  4. Timbulnya nasionalisme terhadap produk lokal dan anti globalisasi.
Cara masuk kedalam bisnis internasional
    1. Investasi asing langsung (FDI – Foreign Direct Investment) : salah satu cara mendirikan usaha dinegara lain.
    2. Aliansi strategis, kesepakatan bisnis untuk mencapai kepentingan terbaikdari perusahaan yang terlibat, misalnya joint venture, lisensi internasional, franchising dan lain-lain.
    3. Impor, pembelian barang atau jasa dari negara lainnya.
    4. Ekspor, penjualan barang atau jasa kepada pembeli yang berada diluar negeri.
Balance of Trade (neraca perdagangan)
  1. Trade surplus, nilai total ekspor kurang dari nilai total impor.
  2. Trade deficit, nilai total impor kurang dari nilai total ekspor.
Balance of payments (neraca pembayaran) : aliran uang masuk keluar pada sebuah negara. Exchange rate (nilai tukar) : nilai tukar mata uang suatu negara dibandingkan dengan mata uang kuat dari negara lainnya.
Hambatan perdagangan
  1. Masalah perencanaan, menyangkut hal-hal informasi pasar yang tidak sempurna dan pemerintahan yang tidak stabil.
  2. Peraturan pemerintah ; pengawasan tarif pajak, (pajak untuk produk impor), kuota (batasan jumlah produk yang boleh di impor) dan embargo (larangan menyeluruh impor produk suatu negara), dumping (harga jual ekspor dibawah biaya produksi), Standard produk impor.
  3. Faktor budaya, budaya suatu negara dapat menghambat perdagangan global, sehingga untuk masuk kesuatu negara diperlukan pengetahuan tentang kebudyaan dinegara tersebut.
  4. Politik yang tidak stabil, stabilitas politik menjadi faktor penting dalam menjalankan usaha, sebab dinegara dengan politik yang tidak stabil resiko usaha menjadi tinggi.
  5. Kondisi ekonomi, jika mengalami pertumbuhan peluang untuk memperoleh keuntungan lebih besar. Pada umumnya para pelakuwirausaha melakukan pengembangan ke negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut diperlukan sumber daya yang berkualitas yang dapat menciptakan berbagai keunggulan, baik keunggulan komperatif maupun keunggulan kompetitif yang diantaranya melalui proses kreatif dan inovatif wirausaha.
Yang perlu diperhatikan dalam proses penyusunan strategi adalah keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, seperti :
  1. Sumberdaya yang berharga : yang memungkinkan perusahaan meningkatkan efisiensi dan efektifitas.
  2. Sumberdaya yang langka : sumber daya yang tidak dikendalikan atau dimiliki oleh perusahaan- perusahaan pesaing.Sumberdaya yang tidak dapat ditiru dengan sempurna karena tidak mungkin, atau sangat mahal atau sulit untuk ditiru oleh perusahaan-perusahaan lain.
  3. Sumberdaya yang tidak dapat digantikan karena tidak ada sumberdaya yang lain yang dapat menggantikan dan menghasikan nilai yang sama atau keunggulan kompetitif.
  4. Budaya, politik, ekonomi dan sistem distribusi di sebuah negara jelas mempengaruhi daya tarik negara tersebut sebagai sebuah pasar dan peluang investasi yang potensial. Secara umum di negara-negara yang berorientasi pasar dengan kondisi ekonomi dan politik yang relatif baik, biaya dan risiko politiknya lebih rendah. Bagaimanapun keuntungan jangka panjang entrepreneur global adalah pertumbuhan dan ekspansi usaha ke negara lain dimasa yang akan datang.
TANTANGAN PEMASARAN
Informasi memang akan menjadi soko guru pemasaran pada abad 21. Namun informasi tidak berdiri tunggal. Ia informasi- akan banyak ditunjang oleh hal-hal lain di luar wilayah kajian informasi. Dengan demikian pemasaran disamping akan banyak dipengaruhi oleh informasi, dalam diri pemasaran akan mengalami pergeseran-pergeseran baru yang sifatnya strategis. Dalam abad 21 ini ada beberapa tantangan bagi profesi pemasaran.
1. Tantangan Visi
Sering kali pengambilan keputusan pemasaran lebih didasarkan pada pemenuhan tuntutan masa sekarang. Dalam konteks global dimana keunggulan kompetitif produk dan jasa memiliki usia yang semakin pendek, hal demikian tidak dapat dipertahankan lagi. Tanggung jawab untuk melihat masa depan menjadi beban para eksekutif pemasaran. Dengan demikian tidak berlebihan bila dikatakan pemasar dituntut untuk menjadi visionary marketer yang strategis dan holistik dalam berpikir serta dapat menghidupkan fungsi marketing intelligence dan corporate intelligence secara nyata.
Pengembangan diri menjadi visionary marketer secara ideal perlu mengadopsi faham kewirausahaan yang mengutamakan proaktivitas dan menerima tanggung jawab utama sebagai innovator dan risk taker. Pemasar harus mempunyai keberanian untuk mendobrak kemapanan dan kreatif dalam menentukan strategi pemasaran. Orang muda macam Richard Kartawijaya ( Microsoft Indonesia ), Barry G Lesmana (Citibank), Betty Alisyahbana ( USI IBM ), Mulia Tambunan ( Telkomsel ), merupakan pemasar visioner yang akan banyak mewarnai dunia pemasaran Indonesia abad 21.
2. Tantangan pada Power Marketing
Landasan utama power marketing adalah memanusiakan pelanggan yang terangkum dalam konsep customer centered marketing. Dengan demikian konsumen merupakan subyek, bukan obyek dari pemasaran. Power marketing akan bertumpu pada tiga kata kunci; moving, caring dan inovating. Moving merupakan tumpuan untuk menjawab gelora persaingan dan dinamika permintaan yang selalu bergejolak karena ekspektasi pelanggan yang semakin tinggi. Dalam perwujudannya, moving musti disertai kepedulian kepada pelanggan ( caring ) melalui langkah-langkah inovasi ( inovating ) di bidang strategi, manajerial, maupun produk/jasa.
Inovasi merupakan proses untuk menghantarkan nilai tambah bagi pelanggan. Kepuasan pelanggan akan menelurkan kepercayaan dan hubungan jangka panjang yang berkelanjutan, yang artinya tercipta loyalitas pelanggan. Hubungan pelanggan tidak sekedar hubungan pada dataran rasional belaka, tetapi sudah jauh merasuk ke dalam ranah emosi pelanggan. Sehingga pangsa pasar yang digenggam bukan hanya mind share, namun sudah masuk ke wilayah heart share.
3. Tantangan pada Transferable Marketing
Biaya pemasaran untuk memasuki arena global, secara logis akan meningkat pula. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan efisiensi biaya adalah dengan memanfaatkan transferable marketing. Arti dari tranferable marketing adalah penyusunan pola pemasaran yang dapat dimanfaatkan untuk beberapa lokasi atau pasar sasaran dengan derajat universalitas yang ditingkatkan. Contoh yang bagus adalah konsep pemasaran dari DeBeers berlian. DeBeers dibuat di London dan Hongkong, sedang pemanfaatannya disebar ke berbagai lokasi, termasuk Indonesia. Penyebaran ini ( termasuk manfaat dan modelnya ) di sesuaikan dengan situasi negara setempat.
4. Tantangan pada Manajemen Merek
Dalam upaya meningkatkan kiprah di dunia global, para pemasar ditantang untuk meningkatkan reputasi merek. Peran reputasi merek menjadi lebih penting untuk konteks abad 21 lantaran banyaknya jumlah merek yang beredar di pasar. Oleh karena itu di dalam perusahaan perlu ditumbuhkan adanya iklim kerja yang diwarnai dengan kebanggaan merek ( brand minded culture ). Harus pula diperhatikan pelaksanaan analisis realitas merek ke benak konsumen dalam rangka menentukan strategi peningkatan identitas merek.
Pada abad 21 house brand atau private label akan banyak diproduksi oleh perusahaan. Di Indonesia house brand banyak dilakukan oleh usaha eceran seperti; Matahari, Hero dan Makro. Untuk Matahari house brand produk pakaiannya diberi merek Stanley Adams dan M-2000. Sementara Hero pasar swalayan banyak bermain dalam house brand, semisal; Innosence untuk produk perlengkapan bayi, Hero Selection untuk soft drink, dan Hero untuk produk-produk industri rumah tangga. Untuk Makro, perusahaan ini menamai produk house brand-nya dengan sebutan Aro.
5. Tantangan pada Etika Pemasaran
Masyarakat dan konsumen saat sekarang, terlebih lagi pada masa depan, akan peduli terhadap kualitas dan mulai memperhatikan sisi moralitas dan tanggung jawab sosial perusahaan. Termasuk dalam konteks ini adalah tingkat moralitas dari setiap keputusan pemasaran dan dampaknya bagi stake holder secara keseluruhan. Hal ini semakin dipertajam dengan adanya berbagai pendapat miring yang berkaitan dengan pemasaran, seperti rekayasa produk, penyalahgunaan label dan iklan, serta predatory pricing. Dalam situasi dimana persaingan menjadi lebih ketat dan reputasi perusahaan menjadi modal penting, maka mau tidak mau setiap kebijakan dan keputusan haruslah didasarkan pada kode etik yang berlaku dan ditetapkan oleh perusahaan maupun asosiasi profesional. Kode etik utama yang harus diperhatikan oleh para pemasar adalah; kejujuran dan keadilan dalam proses pemasaran, kode etik dalam bidang promosi, kebijakan harga dan distribusi, kode etik dalam riset pemasaran dan komitmen dalam memajukan peradaban manusia.
Tantangan pemasaran abad 21 seperti disebut diatas merupakan hal yang tidak bisa dihindari oleh para pemasar apabila ingin memenangkan persaingan. Pemasar sejak dini harus mampu mengantisipasi perubahan substansial dari pemasaran ini. Antisipasinya tidak terlalu sulit. Hanya dibutuhkan dua cara; mengoptimalkan kecerdasan dan bersahabat dengan perubahan.
Langkah melakukan pemasaran global
Pemasaran global adalah proses menfokuskan sumber daya (manusia, uang dan aset fisik) dan tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan dan menanggapi ancaman pasar global.
Dimensi-dimensi utama dalam pemasaran global adalah :
  1. lingkungan pemasaran global
  2. segmentasi pasar global
  3. pemasaran dengan sasaran global
  4. merumuskan strategi dan rencana pemasaran global
  5. bauran pemasaran global
  6. Mengelola dan memimpin usaha pemasaran global.
Pemasaran yang sukses bergantung pada seberapa kuat hal itu bertumpu pada hal-hal yang fundamental. Tetapi itu bukan berarti semua prinsip marketing adalah sama. memang skenario pemasaran yang berbeda membutuhkan tak tik yang berbeda pula. Mengetahui perbedaan ini sama juga mengetahui perbedaan antara sukses dan kegagalan.
Salah satu dari hal yang menonjol dari pemasaran adalah "global marketing". Menjual produk ke luar negeri membutuhka perspektif yang jauh berbeda daripada yang digunakan untuk bisnis yang dipasarkan untuk pasar domestik.
Berikut ini adalah beberapa kunci penting dan trend yang harus dipertimbangkan sewaktu melakukan "global marketing".
PENUTUP
       Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar